Rabu, 27 Mei 2015

Feature adalah

Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet.

Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. A feature is a story about facts, not about fiction (feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.

Ciri-ciri umum feature :
1. Lengkap
Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian pendahuluan, rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).

2. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles menjadi menarik kembali dan tetap aktual.
3. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, kalau sekarang web dan blog termasuk juga khan…?)
5. Panjang tak Tentu
Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang pendeknya sebuah featuretergantung pada penting-tidaknya peristiwa, menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature sehingga memikat dari awal sampai akhir.


Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:
1. Feature minat insani (human interest feature)
2. Feature sejarah (hystorical feature)
3. Feature biografi (biografical feature)
4. Feature perjalanan (travelogue feature)
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how-to-do feature)
6. Feature ilmiah (scientific feature)

Berikut ini penjelasan singkat mengenai beberapa jenis feature.

  • Feature human interest (human interest feature)

ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.

  • Feature sidebar

ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa besar yang di dalamnya mengandung unsur human interest. Seperti, nasib para pengungsi yang kehilangan rumah ketika banjir bandang menimpa mereka.

  • Feature biografi (biografical feature).

Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, kamu bisa menuliskan tentang profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau kamu juga bisa cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol.

  • Feature profil (profile features)

menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi, dan komunitas masyarakat, misalnya berita tentang proses hidup seorang pengusaha sukses yang berawal dari gelandangan, cerita sukses sebuah LSM dalam membangun masyarakat pedalaman, atau cerita ngiris komunitas masyarakat tertentu. Profile feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga cerita kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.

  • Feature perjalanan (travelogue feature).

Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang-point of view-orang pertama). Ambil contoh tentang perjalanan menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa kamu tuangkan dalam sebuah tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk membawa buku catatan kecil untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami sebagai bahan penulisan.

  • Feature “dibalik layar” (explanatory features)

menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu peristiwa. Misalnya, cerita/berita tentang fakta-fakta yang menyebabkan buruh mogok kerja.
  • Feature sejarah (hystorical feature)

yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih menarik diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada penumpasan PKI yang sering diberitakan media massa menjelang beliau wafat. Misalnya juga peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita tulis dengan jenis feature ini.
  • Feature musiman (seasonal features)

bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi secara rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim. Misalnya, cerita riuh-gembira orang-orang kampung ketika lebaran (hari raya Idul fitri) tiba, dsb.
  • Feature tren (trend features)

ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu. Misalnya gaya hidup remaja desa ketika HP masuk ke kampung-kampung.
  • Feature petunjuk praktis (tips)

disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan. Misalnya, tentang bagaimana caranya merawat mobil agar irit bensing, memasak, merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua (he..he..he..) dan sebagainya.
  • Feature ilmiah (scientific feature)

ialah feature mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan, menggunakan data dan informasi yang memadai. Feature ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimuat di majalah teknik, komputer, pertanian, kesehatan, kedokteran, dll. Bahkan surat kabar pun sekarang memberi rubrik Science Feature.

Yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan feature ini, adalah lead yang menarik. Nah, lead dalam feature inilah yang sepertinya penting, meski bukan pokok memang. Bahkan jangan lupa, selain lead, kita juga harus membuat tubuh dan endingnya dari tulisan tersebut. Sangat boleh jadi ‘ending’ sebuah feature sama pentingnya dengan lead. Jadi rasa-rasanya harus bisa menarik dan menggoda pembaca. Misalnya memberikan kesimpulan atau mungkin ada ‘celetukan’ atau sindiran yang menggoda pembaca. Di sinilah editor biasanya paling pusing untuk memotong tulisan jenis feature, nggak gampang lho. Sama sulitnya dengan ‘mengobrak-abrik’ naskah cerpen. Kenapa? Karena semua bagian dalam feature itu penting. Itu saja.
Nah, harus diakui bahwa yang terpenting dalam pembuatan tulisan berjenis feature ini adalah lead. Kekuatannya ada di sana. Lead ibarat pembuka jalan. Jadi upayakan benar-benar menarik dan mengundang rasa penasaran pembaca untuk terus membaca. Sebab, gagal dalam menuliskan lead pembaca bisa ogah meneruskan membaca. Gagal berarti kehilangan daya pikat. Itu sebabnya, penulis feature harus pintar betul menggunakan kalimatnya. Bahasa rapi, terjaga, bagus dan kelihaian dalam cara memancing itu haruslah jitu. Memang sih, tak ada teori yang baku tentang menulis lead sebuah feature.

Jalan-Jalan Gak pake Mahal (Jakarta-Malang-Banyuwangi-Bali-Lombok)

Sinar matahari siang itu begitu terik mengiringi langkah kaki kami,langkah baru untuk meninggalkan zona nyaman kami. siang itu Stasiun Pasar Senen dibanjiri oleh aktifitas masyarakat yang akan memulai perjalanan mereka masing-masing termasuk saya dan keenam teman saya. tujuan utama kami adalah kota Lombok, Pukul 15.30 deru suara bising lokomotif seakan memecah keramaian siang itu.langkah demi langkah semangat kami menyusuri peron stasiun siang itu untuk menuju kota Malang sebagai kota transit pertama kami. 


17 jam waktu perjalanan menggunakan rangkaian baja ini di mulai, Jam demi jam sudah kita lewati sampai sang rembulan meninggalkan kami secara perlahan berganti dengan semangat mentari menyinari bumi. Tepat pukul 8.30 dengan bermandikan cahaya mentari kami sampai di kota Malang diiringi dengan sejuk nya udara kota Malang. Dengan cepat langkah kami keluar dari stasiun untuk mencari sarapan pagi itu,sampai akhirnya kita mendapatkan tempat yang sangat nyaman yaitu taman di sebrang stasiun kota Malang. seketika kita menikmati sarapan pagi kami,di taman itu dengan Rp.10000 kita sudah dapat menikmati nasi rames berikut dengan teh manis panas.kita banyak menemui orang-orang dengan tas besar di punggung nya,ya tepat mereka adalah para pendaki yang  juga menggunakan taman ini untuk dijadikan teman peristirahatan sejenak. tepat di sudut stasiun Malang terdapat WC Umum yang dapat kami manfaatkan untuk membersihkan tubuh hanya dengan membayar Rp.2000 kita sudah bisa mendapatkan WC dengan Kloset nya yang bersih. 


Perjalanan kami selanjutnya adalah kota Banyuwangi,yap Banyuwangi adalah kota transit kedua kami untuk bisa melanjutkan perjalanan kami sampai ke Lombok. Menuju kota Banyuwangi,kami masih memanfaatkan moda transportasi kereta untuk menemani kami sampai ke kota tersebut. Tepat pukul 15.55 wib kami melanjutkan perjalanan yang akan di tempuh selama kurang lebih 7-8 jam,waktu yang cukup untuk beristiharat menyimpan energi kami. Malam datang menghampiri perjalanan kami menuju Banyuwangi,tepat pukul 23.30 kereta kami tiba di stasiun Banyuwangi Baru. semangat kami masih terus berkibar walaupun hampir 2 hari perjalanan kami,tujuan utama kita sesaat setelah keluar dari stasiun tersebut adalah kios kecil  penjual berbagai merek kopi khas indonesia, Hanya dengan membayar Rp.5000 kita sudah bisa menikmati hangat nya kopi yang akan membantu menjaga indera penglihatan kami, Istirahat,berbincang,tertawa,untuk menghilangkan rasa bosan kami lakukan.tidak terasa,kopi kami sudah habis yang menandai kami untuk melanjutkan perjalanan kami. 


Perjalanan selanjutnya adalah Pelabuhan Ketapang,karena jarak antara stasiun dengan pelabuhan tidak jauh dan dapat kita tuju hanya dengan berjalan kaki kurang lebih 4-5 menit. sampai akhirnya kita tiba di pelabuhan yang lumayan besar,bagi saya ini adalah kali ketiga saya mendatangi pelabuhan setelah pelabuhan merak dan bakauheni. Bali adalah kota transit ketiga kami untuk menuju Kota Lombok, hanya dengan membayar Rp.7500 kita sudah mendapat tiket kapal laut serta asuransi jiwa. Tepat pukul 00.10 kami melanjutkan perjalan kami, waktu tempuh 30 menit yang akan kita lalui mengarungi laut untuk sampai di pelabuhan Gilimanuk bali. dan pukul 00.40 kami tiba di luar pulau jawa,yap pulau bali dengan hati yang gembira saya dan keenam teman saya langsung melanjutkan perjalanan menyusuri pelabuhan Gilimanuk untuk mencari angkutan yang bisa mangantar kami selanjutnya,di pelabuhan Gilimanuk kalian masih akan menemukan aktifitas masyarakat walau waktu sudah larut malam,kita akan menemui banyak bis-bis disana, karena hanya memang bis yang dapat mengantar kita ketika waktu telah larut malam di pulau bali. dengan sedikit negoisasi yang sengit dengan kernet bis Rp.50000 cukup untuk mengantar kami ke tujuan selanjutnya. 


Tujuan kami selanjutnya adalah pelabuhan padang bai, pelabuhan yang berada di antara pulau bali dan lombok, Waktu yang kami tempuh untuk bisa sampai di pelabuhan padang bai adalah 5 jam. Rembulan kembali menemani perjalanan kami untuk sampai di Kota Lombok,dan sampai akhirnya saya dan keenam teman saya terlelap didalam bis yang membawa kami menyusuri gelap malam pulau Bali. suara gaduh terdengar di luar sana,ternyata suara kernet bis yang membangunkan kami karena padang bai adalah tujuan terakhir dari bis tersebut. 


yap pukul 06.00 kita sudah sampai di pelabuhan padang bai,mentari sudah tinggi di langit sana yang seolah menyapa selamat datang dan selamat pagi untuk kami. kami menyusuri pelabuhan Padang Bai, untuk membeli tiket perjalanan selanjutnya untuk sempai ke tujuan utama kita yaitu Pulau Lombok. dengan membayar mahar Rp.40000 kita sudah mendapat tiket kapal laut serta asuransi jiwa tentunya. Aktifitas masyarakat sekitar pelabuhan Padang Bai sudah terlihat pagi itu,kami langsung bergegas untuk mencari nasi bungkus untuk dijadikan menu sarapan kami pagi itu,tentunya tidak terlalu mahal Rp.7000 kami sudah mendapatkan nasi bungkus beserta lauk dan telor dadar di dalam nya. Tepat pukul 07.05 Kapal yang akan mengantar kita ke Lombok telah bersandar manis di pelabuhan Padang Bai. Waktu tempuh selama 4 jam kami butuhkan untuk tiba di Lombok, deru keras ombak yang menghantam lambung kapal menemani indah nya perjalanan kami. sejauh mata memandang hanya air laut yang biru dan hamparan pancaran sinar sang mentari yang juga menghangatkan perjalanan kami. Tidak terasa 4 jam telah kami lalui,dan kota Lombok ada depan mata kami, dengan perasaan campur aduk antara senang dan lelah menghampiri kami. Dengan sisa-sisa semangat kami dengan cepat keluar dari kapal menyusuri pelabuhan Lembar,Lombok.

To be Continue